Yang paling mudah, adalah kita menyalahkan orang lain atau lingkungan sebagai penyebab kegagalan kita. Jika seseorang selalu menyalahkan orang lain dalam kegagalan dirinya, maka sudah jelas ada pikiran negatif pada orang ini yang harus disembuhkan. Sementara ada juga yang sadar bahwa penyebab kegagalan ada dirinya sendiri, namun dia tetap saja membiarkan dirinya menghalngi sukses. Termasuk yang manakah diri Anda?
Jadi Optimis Sekarang Juga!
Jadi Optimis Sekarang Juga!
Di Indonesia, meski penduduk miskinnya banyak, meski pemerintahnya banyak yang korup, meski dunia bisnis tidak kondusif, tetapi tetap saja masih banyak orang yang bisa berhasil dengan cara yang jujur. Jadi bukan lingkungan yang menyebabkan seseorang gagal atas berhasil. Kita tidak bisa menyalahkan lingkungan termasuk kondisi bangsa Indonesia. Jika memang kondisi bangsa Indonesia membuat kita gagal, seharusnya semua orang Indonesia gagal.
Mungkin ada yang mengatakan, saya tidak didukung oleh keluarga. Tahukah Anda, bahwa banyak orang yang berhasil di dunia bisnis, padahal pada awalnya mereka tidak didukung oleh keluarga. Keberhasilan juga tidak ditentukan oleh industri tertentu. Dalam suatu industri, ada yang berhasil ada juga yang gagal. Juga tidak ditentukan oleh profesi tertentu, dalam suatu profesi ada yang berhasil ada yang gagal.
Kesimpulannya ialah kegagalan atau keberhasilan Anda ditentukan oleh Anda sendiri. Mungkin ada juga yang menyalahkan takdir. OK, saya adalah orang yang beriman, saya percaya dengan takdir. Namun bukankah Allah memberikan kekuatan dan kehendak kepada kita untuk berbuat dan menghasilkan. Banyak dalil yang mengatakan bahwa kita akan mendapatkan apa yang kita usahakan. Jadi jangan buru-buru menyalahkan takdir atas kegagalan kita.
Kegagalan disebabkan karena kita belum berpikir dan bertindak dengan cara yang benar. Sebagai contoh, saat Anda mengambil segelas air kemudian meminumnya, berapa kali Anda gagal? Hampir tidak pernah gagal bukan? Mengapa? Karena Anda sudah bertindak dengan benar dalam hal meminum air. Mengapa Tiger Wood begitu akurat dalam memukul bola golf? Sebab dia berpikir dan bertindak dengan benar saat memukul bola golf.
Jadi saat Anda gagal melalukan sesuatu. Saat Anda gagal berbisnis. Semuanya karena kita belum berpikir dan bertindak dengan benar. Teknologi NLP mengatakan, jika kita bisa meniru secara persis apa yang dilakukan oleh orang lain, maka kita akan mendapatkan hasil serupa. Hanya saja, sering kali kita tidak meniru orang lain secara lengkap sehingga tidak menghasilkan hasil yang sama. Saat kita ingin menghasilkan hasil yang sama dengan seseorang, kita harus bisa meniru dengan tepat, mulai dari fisiologi, emosi, dan pikiran.
Mengapa kita jarang sekali gagal meminum air? Sebab kita sudah menguasai fisiologi, emosi, dan tindakan saat meminum air. Hal ini bisa kita aplikasikan untuk hal yang lebih rumit, caranya ialah dengan mempelajari bagaiman fisiologi, emosi, dan pikiran pada hal rumit tersebut. Anthony Robbins yang bukan seorang militer tetapi bisa mengajarkan cara menembak, karena dia mempelajari sub model orang yang mahir menembak terlebih dahulu. Sub model bisa dikatakan sebagai gabungan dari fisiologi, emosi, dan pikiran.
Berapa persen kegagalan yang disebabkan oleh takdir? Memang belum pernah ada pengujian. Para ahli penelitian dan statistik mengatakan bahwa kesalahan random (tidak sistematis) tidak lebih dari 2%. Selebihnya adalah kesalahan sistematis artinya kesalahan yang bisa diperbaiki. Berapa kali Anda gagal minum air? Hampir tidak pernah bukan? Mingkin 1 banding seratus? Mungkin 1 banding 1000? Intinya sangat jarang.
Jadi bisa disimpulkan bahwa yang mengahalangi sukses Anda ialah Anda sendiri. Tindakan Anda, pikiran Anda, dan emosi Anda belum seperti orang sukses. Ketiganya harus baik jika Anda ingin sukses. Banyak orang yang mahir tetapi ternyata tidak sukses. Hal ini juga bisa menjawab pertanyaan mengapa tindakan yang sama menghasilkan hasil yang berbeda. Jawabannya ialah karena pikiran dan emosinya berbeda.(Rahmat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar